Jumat, 21 Juni 2013

KISAH SUKSES

Kisah Orang Sukses Berwirausaha - Jakob Oetama

Kisah orang sukses berwirausaha yang berikut ini akan menambah wawasan anda bahwa ternyata dari berbagai bidang usaha yang berbeda bisa mencapai kesuksesannya. Sebuah tulisan bisa saja menginspirari bagi para pembacanya. Bidang jurnalistik sangatlah berperan penting tumbuhnya bangsa ini. Banyak sekali tokoh-tokoh jurnalistik telah mengilhami tulisannya baik itu di media cetak maupun media informasi lainnya.

Tokoh pengusaha sukses kali ini yang diangkat dalam artikel berikut tidak hanya tokoh jurnalistik tapi kiprahnya di dunia wirausaha sangat memberi semangat bagi banyak pengusaha-pengusaha yang ada di Indonesia. Beliau sangatlah tangguh, pekerja keras, ulet dan selalu bersemangat dalam setiap apa yang dilakukannya. Selanjutnya tidak perlu panjang lebar lagi, mari kita ikuti kisah perjalanan sukses beliau.


profil pengusaha sukses indonesia
Jakob Oetama

Dr (HC) Jakob Oetama (lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931; umur 81 tahun), adalah wartawan dan salah satu pendiri Surat Kabar Kompas. Saat ini ia merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN.

Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Setelah lulus SMA (Seminari) di Yogyakarta, ia mengajar di SMP Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van Lith Jakarta. Tahun 1955, ia menjadi redaktur mingguan Penabur di Jakarta. Jakob kemudian melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan Fakultas Sosial Politik UGM Yogyakarta.

Karir jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari tahun 1963 bersama P.K. Ojong, yang mungkin diilhami majalah Reader's Digest dari Amerika. Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jacob mendirikan harian Kompas yang dikelolanya hingga kini. Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.


Pendidikan

    SD, Yogyakarta (1945)
    SMA Seminari, Yogyakarta (1951)
    Sekolah Guru Jurusan B-1 Ilmu Sejarah, Jakarta (1956)
    Perguruan Tinggi Publisistik, Jakarta (1959)
    Jurusan Publisistik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada (1961)

Pengalaman Bekerja

    Guru SMP Mardijuwana, Cipanas (1952-1953)
    Guru Sekolah Guru Bantu (SGB), Bogor (1953-1954)
    Guru SMP Van Lith, Jakarta (1954-1956)
    Redaktur Mingguan Penabur (1956-1963)
    Ketua Editor majalah bulanan Intisari
    Ketua Editor harian Kompas
    Pemimpin Umum/Redaksi Kompas
    Presiden Direktur Kompas Gramedia
    Presiden Komisaris Kompas Gramedia

KISAH SUKSES

Biografi William Soeryadjaya - Pendiri PT Astra Internasional

William Soeryadjaya adalah pendiri PT Astra Internasional, seorang pekerja keras, ulet dan pantang menyerah untuk membangun kerajaan bisnisnya.Bagaimanakah kisah perjalanan bisnis taipan ulung anak pedagang Majalengka yang bernama Asli Tjia Kian Liong itu? Bisnis yang dilakoni pria kelahiran Majalengka, Jawa Barat, 20 Desember 1922, itu sesungguhnya diawali dengan penuh pahit dan getir. William telah menjadi yatim piatu pada usia 12 tahun. Menginjak usia 19 tahun, sekolahnya di MULO, Cirebon, putus di tengah jalan. Ia kemudian banting setir menjadi pedagang kertas di Cirebon.


Selain berdagang kertas, William muda juga berdagang benang tenun di Majalaya. Tak begitu lama, ia beralih menjadi pedagang hasil bumi, seperti minyak kacang, beras, dan gula. "Dengan berdagang, saya dapat membantu kehidupan saudara-saudara saya," ujar anak kedua dari lima bersaudara keluarga pedagang ini, suatu ketika.

Dari perolehan hasil berdagang itu, William muda lalu melanjutkan studinya ke Belanda, dengan masuk ke Middlebare Vakschool V/d Leder & Schoen Industrie Waalwijk, sekolah industri yang mengajarkan penyamakan kulit. Begitu kembali ke Tanah Air tahun 1949, William mendirikan industri penyamakan kulit, yang kepengurusannya dia serahkan kepada seorang kawannya. Tiga tahun kemudian, William mendirikan CV Sanggabuana, bergerak di bidang perdagangan dan ekspor-impor. Cuma cilakanya, dalam menggeluti bisnis ini, ia ditipu rekannya. "Saya rugi jutaan DM," ujar William.

Lima tahun kemudian, atau tepatnya tahun 1957, bersama Drs Tjia Kian Tie, adiknya, dan Lim Peng Hong, kawannya, William mendirikan PT Astra Internasional Inc. Bisnis perusahaan barunya ini pada mulanya hanya bergerak dalam pemasaran minuman ringan merek Prem Club, lalu ditambah dengan mengekspor hasil bumi. Dalam perkembangan berikutnya, lahan garapan usaha astra meluas ke sektor otomotif, peralatan berat, peralatan kantor, perkayuan, dan sebagainya. Astra tumbuh bak "pohon rindang", seperti yang ditamsilkan William sendiri.

Keberhasilan Astra ketika itu, diakui William, tidak terlepas berkat ada kebijaksanaan Pemerintah Orde Baru, yang memberi angin sejuk kepada dunia usaha untuk berkembang. Salah satu contohnya tahun 1968-1969, Astra diperkenankan memasok 800 kendaraan truk merek Chevrolet. Kebetulan, saat itu pemerintah sedang mengadakan program rehabilitasi besar-besaran. Saking banyaknya yang membutuhkan, kendaraan truk itu laris bak pisang goreng. Apalagi, ketika itu terjadi kenaikan kurs dollar, dari Rp 141 menjadi Rp 378
per dollar AS.

"Bisa dibayangkan berapa keuntungan kami," ujar Oom Willem, panggilan akrabnya, kala itu. Sejak itu pula Astra kerap ditunjuk sebagai rekanan pemerintah dalam menyediakan berbagai sarana pembangunan.

Dalam perjalanan selanjutnya, Astra tak hanya sebatas memasok, tetapi juga mulai merakit sendiri truk Chevrolet. Lalu, mengageni dan merakit alat besar, Komatsu, mobil Toyota, dan Daihatsu, sepeda motor Honda, dan mesin fotokopi Xerox. Yang berikutnya pula, akhirnya lahan usaha yang baru ini menjadi "mesin uang" dari PT Astra Internasional Inc.

Masih ada satu bisnis Astra yang lain, yaitu agrobisnis. Astra yang omzetnya pada tahun 1984 mencapai 1,5 miliar dollar AS masuk ke agrobisnis dengan membuka kawasan pertanian kelapa dan casava seluas 15.000 hektar di Lampung. Namun, bukanya tanpa alasan Astra masuk ke sektor agrobisnis. "Agrobisnis yang mengusahakan peningkatan produksi pada sektor pertanian itu merupakan gagasan pemerintah yang patut ditanggapi berbagai kalangan wirausahawan Indonesia," kata William dalam ceramahnya di Universitas Katholik Parahyangan tahun 1984.

Pada tahun itu juga Astra membeli Summa Handelsbank Ag, Deulsdorf, Jerman. Pengelolaan bank yang tak ada kaitannya dengan bisnis Astra ini diserahkan kepada putra tertuanya, Edward Soeryadjaya, sarjana ekonomi lulusan Jerman Barat.

Di bank ini William mengantongi 60 persen saham yang dibagi rata dengan Edward. Cuma, sayangnya, Edward kurang berhati-hati dalam menjalankan roda usaha perbankan itu. Edward terlalu royal dalam mengumbar kredit. Akibatnya, tahun 1992 bank ini dilanda utang yang begitu besar dan untuk melunasinya, terpaksa William melepas kepemilikannya di Astra.

William pasrah. Ia selalu kembalikan kepada Tuhan. Ia selalu berpegang pada prinsip: Manusia berusaha, Tuhan menentukan. Yang paling penting baginya ketika itu adalah nasib para karyawan dan nasabah Bank Summa. Ia teramat sedih membayangkan pegawai sebanyak itu harus kehilangan mata pencahariannya. Oleh karenanya ia rela menjual saham-sahamnya di Astra guna memenuhi kewajiban Bank Summa.

Banyak spekulasi yang berkembang ketika Oom Willem terpaksa menjual sahamnya di Astra.
Spekulasi yang banyak diyakini orang adalah adanya rekayasa pemerintah untuk menjatuhkan Oom Willem. Namun, Oom Willem sendiri tidak pernah merasa dikorbankan oleh sistem. Semua itu dianggapnya sebagai konsekuensi bisnis. Ia tidak mau larut dalam tekanan spekulasi dan keluhan. Melainkan ia pasrah dengan tulus kepada kehendak Tuhan. Dengan ketulusan itu pula, ia terus melangkah maju ke depan dengan pengharapan yang hidup. Dan, kini, salah satu kepeduliannya yang terbesar adalah bagaimana Astra dapat terus berperan sebagai agen pertumbuhan ekonomi nasional, yang antara lain dapat membuka lapangan kerja lebih luas.

Memang, membuka lapangan kerja, adalah salah satu impiannya yang tetap membara dari dulu hingga kini. Sebuah impian dan obsesi yang dilandasi kepeduliannya kepada sesama. "Salah satu hasrat saya dari dulu adalah membuka lapangan kerja," katanya. Apalagi kondisi Indonesia saat ini, yang dilanda krisis ekonomi, yang berakibat bertambahnya pengangguran.

Impian inilah yang mendorong Omm Wilem membeli 10 juta saham PT Mandiri Intifinance. Di sini, ia mengumpulkan dana untuk diinvestasikan ke dalam pengembangan usaha petani-petani kecil dan small and medium enterprises (usaha-usaha kecil dan menengah). Agar dapat menciptakan lapangan-lapangan kerja baru dan meningkatkan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya akan mengangkat bangsa ini dari keterpurukan.

Namun, yang patut dipuji dari sikap William semasa kejayaannya di Astra adalah kepeduliannya terhadap rekannya, pengusaha kecil. Dalam suatu tulisannya di harian Suara Karya, "Peranan Pengusaha Besar Dalam Kerja Sama dengan Pengusaha Kecil demi Suksesnya Pelita IV", mengetengahkan bentuk-bentuk kerja sama antara yang besar dan yang kecil. Misalnya, menjadikan perusahaan besar sebagai market dari perusahaan kecil dalam bentuk leadership dan menjadi perusahaan kecil sebagai bagian dari service network produk perusahaan besar.

Sikapnya yang lain, yang juga patut ditiru, adalah kepeduliannya terhadap dunia pendidikan. William merelakan tanahnya di Cilandak, Jakarta Selatan, terjual dengan harga "miring" bagi pembangunan gedung Institut Prasetya Mulya, lembaga pendidikan yang dimaksudkan mencetak tenaga-tenaga manajer yang andal. Sejumlah konglomerat juga ikut membidani lembaga. William sendiri kala itu duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina.

Sikap religiusnya pun merupakan salah satu contoh yang baik dalam menjalankan roda usahanya. Penganut Protestan yang teguh ini percaya betul bahwa keberhasilan yang diperolehnya , selain kerja kerasnya bersama semua karyawan, juga berkat rahmat dari Tuhan, bukan semata dari dirinya.

Semangatnya dalam menempuh bisnis pun patut dijadikan panutan. Kalau ia terjegal dalam kancah bisnis, itu bukanlah akhir dari perjalanan bisnisnya, melainkan justru awal dari kebangkitannya.
William Soeryadjaya, pendiri PT Astra Internasional Inc (sejak tahun 1990, Tbk), meninggal dunia hari Jumat (2/4/2010) pukul 22.43 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. William sebelumnya beberapa kali dirawat karena sakit. Terakhir, ia dirawat tanggal 10 Maret dan sejak hari Kamis (1/4/2010) dirawat di unit rawat intensif (ICU). Jenazah disemayamkan di rumah duka RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, hingga Senin (5/4/2010).

William yang lahir di Majalengka, Jawa Barat, 20 Desember 1922, adalah pribadi yang rendah hati dan bersahaja. Keberhasilannya membangun Astra Internasional tidak pernah diklaim sebagai keberhasilan dirinya. Ketika ditanya mengenai keberhasilannya, ia mengatakan, ”Keberhasilan Astra berkat kerja keras semua karyawan dan rahmat Tuhan, bukan karena keberhasilan saya pribadi.”

William juga seorang visioner yang seakan mengerti ke mana bisnis akan bergerak. Ia juga adalah salah satu pelopor modernisasi industri otomotif nasional. Ia membangun jaringan bisnis dengan core product di sektor otomotif. Namun, memang, pertumbuhan bisnisnya tidak pernah lepas dari campur tangan pemerintah.

Keberhasilannya dalam berbisnis menjadikan ia menduduki banyak jabatan penting di sejumlah perusahaan, terutama yang berbasis otomotif.

William menjadi orang pertama Asia yang menjadi anggota Dewan Penyantun The Asia Society yang didirikan John D Rockefeller III di New York, AS, tahun 1956. Ia menarik diri dari dunia bisnis tahun 1992 ketika Bank Summa milik anaknya, Edward, kolaps dan harus dilikuidasi sehingga memaksanya melepas 100 juta lembar saham Astra Internasional guna melunasi kewajibannya. Beliau meninggal pada usia 78 tahun tepatnya hari Jumat (2/4/2010).

Ref :
http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2010/04/kisah-perjalanan-bisnis-william.html

BISNISKU


Rencana Bisnis saya kedepan yaitu ingin mebuka bisnis fashion atau butik online yang dikenal diseluruh manca negara, dengan bisnis itu saya bisa lebih mandiri lagi menjadi seorang perbisnisan.
Kenapa saya memilih bisnis online yaitu :
Bisnis online saat ini sedang marak didunia perbisnisan dikarenakan akses yang lebih mudah dan lebih cepat. Kebanyakan pemuda saat ini sering melakukan browsing dalam pembelian suatu barang, semua ini dikarenakan perkembangan teknologi yang luar biasa sehingga orang-orang akan mudah medapatkan apa yang mereka inginkan hanya dengan menggunakan  media yang sangat efisien dan mudah tanpa harus rept-repot pergi ketempat mereka yang ingin tuju.
Dengan kesempatan yang ada tadi dapat diambil peluang bisnis kaos secara online dengan menggunakan media website atau melakukan promosi menggunakan media jejaring social yang sangat memungkinkan untuk melakukan promosi dengan intens. Dengan itu saya tentu  mendapat keuntungan yang sangat besar akan saya dapatkan karena pembeli itu nantinya akan mencakup seluruh wilayah yang terjangkau dengan internet.
Oleh karena itu saya tertarik untuk menjalankan bisnis secara online didunia clothing yaitu membuat kaos (t-shit) untuk wanita. Bisnis ini didesain sendiri dan dapat dipesan (custom)oleh konsumen itu sendiri. Alasan saya memilih usaha tersebut karena sebagai berikut :
1. Anak muda saat ini menyukai t-shirt dengan model-model yang simpel, oleh karena itu kami menyediakan t-shirt tersebut dengan gambar dan  beberapa variasi.
2.Karena kaos merupakan pakaian yang sehari-hari digunakan secara umum bagi semua kalangan.
3. Karena usaha ini menawarkan kualitas yang hampir sama dengan brand-brand ternama namun dengan harga yang lebih terjangkau. Sehingga memiliki peluang usaha yang cukup baik dibidang clothing line

Itulah gambaran bisnisku sekarang.

BAB 10

Kewirausahaan dan Lingkungan

Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan diluar perusahaan, baik pada skala nasional, regional, maupun global. sebagian dari dampak perubahan faktor lingkungan yang ditimbulkan terbukti telah memengaruhhi datangnya berbagai peluang bisnis, tetapi banyak pula kasus dari faktor eksternal ini yang menjadi kendala dalam berusaha.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan indonesia, baik yang bergerak dalam aktivitas lokal maupun global, adalah terjadinya berbagai perubahan yang dipicu oleh perkembangan teknologi yang mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Produk-produk baru yang dilempar kepasar oleh pesaing.
2. Perkembangan teknologi barang substitusi
3. Berbagai penemuan baru
4. Adaptasi teknologi yang siap pakai
5. Strategi perkembangan teknologi nasional

Kewirausahaan sebagai pemicu perekonomian negara
1. Menciptakan lapangan pekerjaan
2. Meningkatkan kualitas hidup
3. Meningkatkan pemerataan pendapatan
4. Memanfaatkan dan memobilisasi sumber daya untuk meningkatkan produktivitas nasional
5. Meningkatkan penerimaan pemerintah melalui pajak.
 

BAB 9

Merancang Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah suatu cara yang digunakan untuk memabantu kita membuat dan menjual barang dan njasa yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan pasar target atau selera konsumen yang dituju. Banyak sekali strategi yang diperkenalkan dalam teori-teori pemasaran, namun secara umum strategi pemasaran yang biasa dilakukan dan dapat dipilih adalah :
1. Menembus pasar
2. Mengembangkan pasar
3. Mengembangkan produk
4. Melakukan diversivikasi
5. Menerapkan biaya murah
6. Memfokuskan pada pasar
7. Melakukan diferensiasi

Menentukan Alat Pemasaran
Alat pemasaran yang dimaksud disini lebih kita kenal dengan sebutan bauran pemasaran (marketing mix), yaitu gabungan atau penggunaan kombinasi unsur-unsur seperti produk, harga, promosi dan sebagainya yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan komposisi yang ideal, yang sesuai dengan kondisi sasaran pembeli.

Menyusun rencana pemasaran
Rencana pemasaran harus disususn secara sistematis, namun kualitasnya sangat bergantung pada pembuatnya dan tentu akan lebih baik jika melibatkan pihak-pihak yang terkait langsung dengan proses pemasaran. Rencana pemasaran yang disusun tersebut, dapat menuntun pengusaha agar tetap mengarahkan usahanya pada pencapaina tujuan yang telah direncanakan. selain itu dapat membantu mengembangkan, memperbaiki, dan menciptakan ide-ide baru dalam bidang pemasaran, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dalam jangka panjang.

BAB 8

Mengelola Keuangan Usaha

Pada dasarnya, setiap usaha pasti memerlukan modal. modal usaha dapat berupa modal dana dan modal nondana berupa keahlian dan keterampilan. ada istilah cina yang mengatakan bahwa tidak ada untung tanpa ada modal. Dengan demikian, pastilah kita memerlukan modal dana untuk memulai usaha. Hal yang harus kita ketahui adalah berapa kebutuhan modal usaha kita, dari mana sumber modal tersebut, dan bagaimana mengelola modal tersebut, memilih investasi yang benar, dan proses mencatat dana, serta cara mengelola, keuntungan yang kita peroleh. Berikut adalah bahasan teori mengenai permasalahan dana tersebut :
1. Mengetahui kebutuhan modal usaha.
    a. modal investasi awal
    b. modal kerja
    c. modal operasional
2. Mengetahui sumber permodalan
    a. modal sendiri
    b. pinjaman bank
    c. bank syariah
    d. pegadaian
3. Proses pengelolaan keuangan
4. Pelaporan keuangan

BAB 7

Perencanaan dan Opersionalisasi Usaha

Perencanaan yang baik akan mendorong rasa percaya diri yang tinggi dan rasa optimis untuk sukses dari usaha yang dikelolanya. usaha yang sudah direncanakan dengan baikpun kadang kala mengalami kegagalan. Dengan perencanaan yang baik, kita dapat menjawab, semua pertanyaan yang mungkin timbul dimasa datang.

Perencanaan yang baik untuk sebuah usaha baru perlu dirumuskan, dan untuk itu, cobalah untuk berpikir dengan SMART (specific, measurable,achievable, reality, trackable).

Struktur organisasi hendaknya dapat memberikan fasilitas bagi pengembangan dan pencapaian tujuan jangka panjang dan sekaligus juga efisien dalam dalam opersionalisasi tugas-tugas jangka pendek. Bentuk organisasi, jika mengacu pada banyak literatur akan sangat banyak sekali macam dan jenisnya. sebagai gambaran saja untuk pembahasan ini, bentuk organisasi ada yang membedakan menjadi dua jenis, yaitu unitary (U-from) dan multidivisional(M-from).

Perusahaan harus menentukan tujuan yang hendak dicapai dan pertimbangan lainnya dalam penentuan layout, yaitu :
1. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor pusat, maupun kantor cabang.
2. Mempertimbangkan urutan produksi dari proses bahan baku, setengah jadi, sampai barang jadi.
3. Perusahaan dapat menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.

Pilihan layout harus dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan alur kerja, efisiensi dan suasana dinamis.




Kamis, 20 Juni 2013

BAB 6

Mengenali Peluang dan Memilih Jenis Usaha

Banyak pengusaha yang mengawali usahanya dalam situasi yang serba sulit, menghadapi kondisi yang tidak pasti atau bahkan sering menemukan jalan buntu, dan akhirnya frustasi atau hanya menunggu saja dan tidak melakukan apapun. meskipun memiliki uangyang cukup banyak sebagai modal awal usaha atau modal kerja, belum tentu bisa memberikan jaminan akan suksesnya suatu usaha. terlebih jika modal yang dimiliki pas-pasan, bahkan mungkin tidak punya modal sama sekali. hal ini tentu akan membuat kondisi semakin sulit.

Untuk memilih usaha yang sesuai dengan kondisi kita sebenarnya juga tidak terlalu sulit. kit5ta dapat memilih usaha yamg sesuai dengan kondisi disekitar lingkungan kita sendiri, seperti dilingkungan keluarga, dilingkungan kantor, atau dilingkungan kompeks perumahan dll.

Terdapat peluang yang dapat kita manfaatkan :
a. mengenali kebutuhan pasar
b. mengembangkan produk yang telah ada dipasaran
c. memadukan bisnis" yang ada
d. mengenali kecenderungan (tren) yang terjadi
e. mewaspadai segala kemungkinan yang awalnya terlihat sepele
f. menggunakan asumsi" yang baru / tidak baku